Jumat, 09 Maret 2012

Teknologi RFID

PENDAHULUAN
Seiring perkembangan jaman kita membutuhkan suatu teknologi yang dapat memberikan identitas yang jelas dan detail. Tetapi tidak hanya kejelasan data yang kita butuhkan tetapi juga keamanan tentang data identitas pribadi kita. Sehingga memberikan kenyamanan pada penggunaan identitas tanpa adanya rasa khawatir akan pembajakan data identitas pribadi atau semacamnya.
Tetapi dengan kemajuan jaman juga , ditemukan adanya alat yang dapat memberikan sebuah identitas yang jelas dan keamanan yang cukup bisa diandalkan. Alat tersebut adalah RFID (Radio Frequency Identification). RFID adalah suatu metode yang memungkinkan kita untuk menyimpan dan mengambila suatu data pada jarak jauh dengan menggunakan suatu alat yang disebut RFID tag.

PEMBAHASAN

SEJARAH RFID

Di tahun 1946, Léon Theremin menemukan alat mata-mata untuk pemerintah Uni Soviet yang dapat memancarkan kembali gelombang radio dengan informasi suara. Gelombang suara menggetarkan suatu diafrakma (diaphragm) yang merubah sedikit bentuk resonator, yang kemudian memodulasi frekuensi radio yang terpantul. Walaupun alat ini adalah sebuah alat pendengar mata-mata yang pasif dan bukan sebuah kartu/label identitas, alat ini diakui sebagai benda pertama dan salah satu nenek-moyang teknologi RFID. Meskipun hal ini tidak benar sepenuhnya karena alamat Theremin ini sebenarnya suatu alat pendengar yang pasif dan bukan merupakan suatu identification tag. Beberapa publikasi menyatakan bahwa teknologi yang digunakan RFID telah ada semenjak awal era 1920-an, sementara beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa sistem RFID baru muncul sekitar akhir era 1960-an.
Sebuah teknologi yang lebih mirip, IFF Transponder, ditemukan oleh Inggris di tahun 1939, dan secara rutin digunakan oleh tentara sekutu di Perang Dunia II untuk mengidentifikasikan pesawat tempur kawan atau lawan. Transponder semacam itu masih digunakan oleh pihak militer dan maskapai penerbangan hingga hari ini.
Karya awal lainnya yang mengeksplorasi RFID adalah karya tulis ilmiah penting Harry Stockman pada tahun 1948 yang berjudul Communication by Means of Reflected Power (Komunikasi Menggunakan Tenaga Pantulan) yang terbit di IRE, halaman 1196-1204, Oktober 1948. Stockman memperkirakan bahwa “…riset dan pengembangan yang lebih serius harus dilakukan sebelum problem-problem mendasar di dalam komunikasi tenaga pantulan dapat dipecahkan, dan sebelum aplikasi-aplikasi (dari teknologi ini) dieksplorasi lebih jauh.”

Paten Amerika Serikat nomor 3,713,148 atas nama Mario Cardullo di tahun 1973 adalah nenek moyang pertama dari RFID modern; sebuah transponder radio pasif dengan memori ingatan. Alat pantulan tenaga pasif pertama didemonstrasikan di tahun 1971 kepada Perusahaan Pelabuhan New York (New York Port Authority) dan pengguna potensial lainnya. Alat ini terdiri dari sebuah transponder dengan memori 16 bit untuk digunakan sebagai alat pembayaran bea.

Pada dasarnya, paten Cardullo meliputi penggunaan frekuensi radio, suara dan cahaya sebagai media transmisi. Rencana bisnis pertama yang diajukan kepada para investor di tahun 1969 menampilkan penggunaan teknologi ini di bidang transportasi (identifikasi kendaraan otomotif, sistem pembayaran tol otomatis, plat nomor elektronik, manifest [daftar barang] elektronik, pendata rute kendaraan, pengawas kelaikan kendaraan), bidang perbankan (buku cek elektronik, kartu kredit elektronik), bidang keamanan (tanda pengenal pegawai, pintu gerbang otomatis, pengawas akses) dan bidang kesehatan (identifikasi dan sejarah medis pasien).

Demonstrasi label RFID dengan teknologi tenaga pantulan, baik yang pasif maupun yang aktif, dilakukan di Laboratorium Sains Los Alamos di tahun 1973. Alat ini diperasikan pada gelombang 915 MHz dan menggunakan label yang berkapasitas 12 bit.

Paten pertama yang menggunakan kata RFID diberikan kepada Charles Walton di tahun 1983 (Paten Amerika Serikat nomor 4,384,288)





PENGERTIAN RFID

RFID merupakan piranti yang memanfaatkan gelombang frekuensi radio untuk mengirimkan data dari suatu yang ditempeli RFID tersebut ke piranti pelacak RFID. Piranti ini dapat memudahkan kita dalam menyimpan atau menerima data dalam jarak yang jauh. Karena menggunakan gelombang frekuensi radio dalam transmisi datanya.


Setiap RFID biasanya memiliki komponen-komponen seperti berikut:
  • Sebuah piranti RFID (transponder atau tag) yang berisi data tentang benda atau sesuatu yang ditempeli transponder tersebut.
  • Sebuah antena untuk mentransmisikan sinyal RF dan piranti RFID ke piranti pembaca RFID.
  • Sebuah transceiver pembangkit sinyal RF.
  • Sebuah piranti pembaca yang menerima transmisi RF. Piranti ini kemudian menyampaikan data yang diperolehnya ke sistem komputer untuk diproses.
  • Selain itu biasanya ada perangkat lunak atau aplikasi yang dipergunakan untuk mengolah data yang diperoleh.




FREKUENSI RFID

Teknologi RFID biasanya menggunakan frekuensi sekitar 125 – 134 KHz untuk frekuensi rendah, sementara RFID frekuensi tinggi menggunakan frekuensi 800 – 950 MHz, dan 2,4 – 2,5 GHz. Semakin tinggi frekuensinya semakin jauh jarak jangkauannya, semakin tinggi kecepatan bacanya dan semakin mahal. Untuk frekuensi tinggi biasanya digunakan untuk melacak kereta api dan penarikan pembayaran tol secara otomatis.

MACAM RFID
Terdapat dua jenis RFID berdasarkan catu daya tag yaitu RFID tag pasif dan RFID tag aktif. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

  1. RFID tag pasif
RFID tag yang pasif tidak memiliki power supply sendiri. RFID  hanya berbekal induksi listrik yang ada pada antena yang disebabkan oleh adanya frekuensi radio scanning yang masuk, tetapi itu sudah mencukupi untuk RFID tag memberikan respon balik. Meskipun respon yang diberikan hanya berupa ID saja. RFID tag yang pasif ini memiliki jarak jangkauan yang berbeda mulai dari 10 mm sampai dengan  6 meter.



  1. RFID tag aktif
Kebalikan dari RFID tag pasif, di RFID tag aktif memiliki sumber tenaga sendiri dan juga jangkauan jarak yang lebih jauh dari RFID tag pasif. RFID tag aktif juga memiliki memori yang lebih besar sehingga data yang disimpannya lebih bermacam-macam.
Kelebihan dan kekurangan masing-masing RFID tag aktif dan RFID tag pasif:
  • Karena RFID pasif yang tak mebutuhkan power supply ini memungkinkan ukuran dari RFID tag pasif memiliki bentuk lebih kecil dibanding RFID tag aktif.

Chip RFID Hitachi Sebesar Debu
  • Tetapi hal ini yang menyebabkan RFID tag pasif hanya dapat memberikan data sederhana seperti ID saja
  • Sebaliknya RFID tag aktif memiliki power supply sendiri maka RFID tag aktif memiliki jangkauan jarak yang lebih jauh dibanding RFID tag pasif.
  • Ini juga menyebabkan harga RFID tag aktif semakin mahal dibandingkan RFID tag pasif
Berdasarkan frekuensi radio yang dijangkau, RFID dibedakan menjadi empat macam yaitu:
  1. Low frequency tag (antara 125 ke 134 kHz)
Low frequency RFID tag banyak digunakan untuk identifikasi pada binatang, beer keg tracking, keylock pada mobil dan juga sistem anti pencuri. Binatang peliharaan seringkali ditempeli  dengan chip yang kecil sehingga mereka bisa dikembalikan kepada pemiliknya jika hilang. Di Amerika Serikat, frekuensi RFID yang digunakan ada dua yaitu 125 kHz (standar aslinya) dan 134.5 kHz (yang merupakan standar internasional).

  1. High frequency tag (13.56 MHz)
High-frequency RFID tag sering digunakan pada perpustakaan atau toko buku, pallet tracking, akses kontrol pada gedung, pelacakan bagasi pada pesawat terbang dan apparel item tracking. Ini juga digunakan secara luas pada identifikasi lencana, mengganti keberadaan kartu magnetik sebelumnya. Lencana ini hanya perlu dipegang dalam suatu jarak tertentu dan reader-nya langsung dapat mengenali siapa pemegang lencana tersebut. Kartu kredit American Express Blue saat ini sudah mengandung RFID tag dengan high-frequency.

  1. UHF tag (868 sampai 956 MHz)
UHF RFID tag sering digunakan secara komersial pada pallet dan pelacakan container, pelacakan truk dan trailer pada pelabuhan kapal laut.

  1. Microwave tag (2.45 GHz)
Microware RFID tag seringkali digunakan dalam akses kontrol jarak jauh kendaraan bermotor
.
SISTEM RFID

Suatu sistem RFID dapat terdiri dari beberapa komponen, seperti tag, tag reader, tag programming station, circulation reader, sorting equipment dan tongkat inventory tag. Keamanan dapat dicapai dengan dua cara. Pintu security dapat melakukan query untuk menentukan status keamanan atau RFID tag-nya berisi bit security yang bisa menjadi on atau off pada saat didekatkan ke reader station. Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari piranti portable, yang dinamakan tag, dan kemudian dibaca oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh aplikasi komputer yang membutuhkannya. Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti ID, informasi lokasi atau informasi lainnya seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain sebagainya. Penggunaan RFID untuk maksud tracking pertama kali digunakan sekitar tahun 1980 an. RFID dengan cepat mendapat perhatian karena kemampuannya dalam men-tracking atau melacak object yang bergerak. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka teknologi RFID sendiripun juga berkembang sehingga nantinya penggunaan RFID bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi dengan tag yang kecil dan murah. Tag tersebut berisi transponder dengan suatu chip memori digital yang di dalamnya berisi sebuah kode produk yang sifatnya unik. Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang berisi transceiver dan decoder, memancarkan sinyal yang bisa mengaktifkan RFID tag sehingga dia dapat membaca dan menulis data ke dalamnya. Ketika suatu RFID tag melewati suatu zone elektromagnetis, maka dia akan mendeteksi sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh si reader. Reader akan men-decode data yang ada pada tag dan kemudian data tadi akan diproses oleh komputer. Kita ambil contoh sekarang misalnya buku-buku yang ada pada perpustakaan. Pintu security bisa mendeteksi buku-buku yang sudah dipinjam atau belum. Ketika seorang user mengembalikan buku, security bit yang ada pada RFID tag buku tersebut akan di-reset dan recordnya di ILS secara otomatis akan di-update. Pada beberapa solusi yang berbasis RFID maka slip pengembaliannya bisa di-generate secara otomatis pula.

Sistem RFID
MANFAAT RFID

  • Penarikan biaya jalan tol
  • Pengidentifikasian dan pelacakan jalur kereta
  • Pemantauan transportasi truk kontainer
  • Aplikasi-aplikasi pengolahan kesehatan dan logistik
  • Pengidentifikasian hewan
  • Pelumpuhan mobil untuk alasan keamanan
  • Otentikasi dokumen
  • Pelacakan pemain ski
  • Pemantauan peserta pada lomba olah raga


KEUNTUNGAN RFID

  • Kode yang terdapat pada RFID bisa lebih panjang dibandingkan piranti yang sejenisnya dengan RFID.
  • Kode RFID yang terdapat pada RFID bisa diakses dari suatu tempat ke tempat lainnya sampai akhirnya bisa sampai ke tangan pelanggan

KEKURANGAN RFID

  • Harganya saat ini yang masih cukup mahal
  • Pembeli suatu barang (yang dilengkapi RFID tag) tidak akan tahu keberadaan dari RFID tag atau bahkan tidak dapat untuk melepasnya.
  • RFID tag dapat dibaca oleh pihak lain dalam jarak yang jauh tanpa sepengetahuan pemiliknya.
  • Jika suatu barang yang mengandung RFID tag Anda beli dengan menggunakan kartu kredit, maka akan sangat mungkin untuk mengasosiasikan ID tersebut dengan identitas si pembeli.

REGULASI DAN STANDARISASI RFID

Sampai saat ini belum ada lembaga atau badan dunia yang mengatur mengenai penggunaan frekuensi pada RFID. Pada dasarnya, setiap negara dapat membuat peraturan sendiri mengenai hal ini. Badan-badan utama yang tugasnya memberi alokasi frekuensi untuk RFID adalah sebagai berikut:
  • USA: FCC (Federal Communications Commision)
  • Canada: DOC (Department of Communication)
  • Europe: ERO, CEPT dan ETSI
  • Japan: MPHPT (Ministry of Public Management, Home Affairs, Post and Telecommunication)
  • China: Ministry of Information Industry
  • Australia: Australian Communication Authority
  • New Zealand: Ministry of Economic Development
Frekuensi rendah (125 – 134 kHz dan 140 – 148.5 kHz) dan frekuensi tinggi (13.56 MHz) dari RFID tag dapat digunakan secara global tanpa lisensi. Frekuensi ultra tinggi (UHF 868 MHz- 928 MHz) tidak boleh digunakan secara global karena belum ada standar global yang mengaturnya. Di Amerika Utara, UHF dapat digunakan tanpa lisensi pada rentang 908 – 928 MHz, tetapi restriksinya ada pada transmission power-nya. Di Eropa, UHF sedang dipertimbangkan dalam rentang 865.6 – 867.6 MHz. Penggunaannya saat ini masih tanpa lisensi untuk rentang 869.40 – 869.65 MHz, tetapi restriksinya kembali pada transmission power-nya. Standar UHF di Amerika Utara tidak diterima di Perancis karena akan menimbulkan interferensi dengan frekuensi yang digunakan oleh militer. Di Cina dan Jepang juga belum ada regulasi untuk penggunaan UHF. Di Australia dan Selandia Baru, rentang 918 – 926 MHz digunakan tanpa lisensi, tetapi restriksinya juga ada pada transmission power-nya. Regulasi juga ada pada sisi kesehatan dan isu lingkungan. Sebagai contoh, di Eropa, regulasi dari Waste Electrical and Electronic Equipment menyatakan bahwa RFID tag tidak boleh dibuang. Ini artinya bahwa jika suatu kemasan kosong mau dibuang, maka RFID tag-nya harus dilepas terlebih dahulu.
Berikut ini beberapa standar yang dibuat dan mengandung seputar teknologi RFID, yaitu:
•  ISO 10536
•  ISO 14443
•  ISO 15693
•  ISO 18000
•  EPCglobal

KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, kita dapat menarik kesimpulan tentang teknologi RFID ini. Meskipun banyak keuntungan yang diberikan dari RFID seperti dari segi ukurannya, data yang disimpan, dan kemudahan akses data dari jarak jauh. RFID tidak lepas dari kekurangannya seperti segi harganya, interferensi yang terjadi jika digunakan bersamaan dengan kartu kredit, masih dapat dibajak oleh orang laindan juga segi standarisasinya.

REFERENSI
http://www.lib.itb.ac.id/~mahmudin/makalah/ict/ref/RFID.pdf
http://www.dudung.net/teknologi-informasi/rfid-sebagai-peranti-pengenal-identitas.html
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1974/1747
http://teknik-informatika.com/perangkat-input-rfid/
http://wapedia.mobi/id/RFID
http://www.beritaindonesia.co.id/iptek/chip-rfid-hitachi-sebesar-debu
http://indocashregister.com/2008/03/18/mungkinkah-nantinya-barcode-digantikan-rfid/
http://www.bestlib.co.cc/2008/06/rfid.html
RFID – Wikipedia (http://en.wikipedia.org/)

0 komentar:

Posting Komentar